Belajar Merasa
Nyaman Dengan Diri Sendiri
Kita perlu mendapatkan kedamaian
batin bila ingin hidup produktif. Kedamaian batin seperti ini adalah buah dari
cara hidup kita. Ini bukanlah hasil melarikan diri dari keadaan – walaupun kita
sering berfikir bahwa perubahan keadaan akan memberi kita jawaban yang kita
cari dan kedamaian yang kita rindukan.
Kedamaian datang dari rasa nyaman
dengan diri sendiri. Kedamaian berasal dari rasa bersyukur atas segala yang
Tuhan ciptakan dan karuniakan. Kedamaian berasal dari kebahagiaan dalam memberi
dan penghargaan akan apa yang kita terima. Kedamaian berasal dari penerimaan
diri sendiri dan penghargaan atas segala yang baik, sambil menangani hal-hal
yang perlu diubah.
Kedamaian datang dari perasaan
dikasihi, perasaan puas karena sudah mencapai sesuatu, dan perasaan tertantang
untuk mencapai tujuan baru. Kedamaian bersumber dari dalam, tapi berkaitan
dengan cara hidup dan pilihan-pilihan yang kita ambil.
Tapi kedamaian jarang berasal dari
kekayaan. Kedamaian tidak selalu datang bersama sukses besar. Sebaliknya,
kedamaian adalah hadiah tak terduga. Kedamaian adalah kejutan. Kedamaian hadir
saat kita tidak menduganya. Kedamaian tetap ada bahkan di masa-masa sulit. Dan kedamaian
bisa tumbuh di tengah penderitaan dan kesulitan.
Kalau kedamaian muncul dalam rasa
aman dengan diri sendiri, kita seharusnya berhenti mencarinya di tempat lain.
Nouwen menyesali fakta bahwa “kita tidak mempercayai batin kita yang terdalam
sebagai tempat yang paling intim.” Dia mengatakan bahwa kita “dengan resah
berkeliaran berharap menemukan [Kedamaian] di tempat kita tidak akan menemukannya.”
(In The House of the Lord, Hal21).
Karena kedamaian bukan sekedar
buah keadaan, kedamaian hanya bisa muncul dari dalam. Dan kedamaian hanya bisa
diam di sana bila kita berdamai dengan diri sendiri.
Sumber: Dare to Journey with Henri Nouwen, Charles Ringma, Hal 94-95.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar