Seputar Wanita Indonesia

Selamat Datang di Blog Wanita Indonesia Seutuhnya

Sabtu, 22 Oktober 2011

Arti Seorang Sahabat

Kenapa disaat terjatuh kita ingin seseorang
memeluk kita atau sekedar menemani kita? Mengapa
juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk
tempat kita mengadu?

Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika
melihat atau mendengar seseorang yang kebetulan
mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai
kita. Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan
kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan
mencintai siapapun lagi. Kitapun merasakan senang
jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat
sedih maupun saat senang.

Seseorang yang selalu membantu kita tanpa
mengharap apapun selain senyuman kita,
yang mengerti, yang memahami dan
menerima kita apa adanya.

Beberapa dari kita menyebutnya sahabat
perjalanan hidup,
Sebagian lebih sederhana mengatakan teman
seperjuangan
Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati
Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa
Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa
kesepian
Sejauh mana beda dari semua itu?

Kenapa bersahabat?
Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani
seorang diri?
Atau karena kita ingin menumpahkan rasa
sayang dan cinta yang ada dalam hati?
Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang
sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan
apa yang kita rasakan?

Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu
kita tengah kesusahan
Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang
untuk bergabung dalam kegembiraan kita

Memang....kita semua begitu tidak menyukai
penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin
bisa lepas darinya
Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme
bergantian antara kesedihan dan kesenangan
Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-
orang yang pernah menderita dahulu
Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam
memaknai penderitaan dan kebahagiaan

Siapa yang kau anggap sahabat?
Apakah seseorang yang tidak pernah
menyakitimu?
Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah
meninggalkanmu?
Betulkah seseorang yang kamu memutuskan
untuk mempercayainya?
Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan
kebaikannya padamu?

Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain
dan memang benar mau mendengar?
Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita untuk
jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia
Seandainya kita bisa melihat dan memang benar
mau melihat?
Ketika seseorang tengah tertidur pulas Kita akan
bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum
berani sekedar berprangsangka keji apalagi untuk
menyakitinya..
Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus?

Disaat kita tiba-tiba merasa peduli dengan
seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang
sedang menjadi bebannya dan kita ingin
meringankannya
Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang
yang benar-benar membutuhkan kita

Apa yang kita cari?
Untuk siapa dan untuk apa kita di ciptakan
didunia ini?
Apa beda kita dengan orang lain?

Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih
sering berkata "maaf" dibanding "aku" jika kita
memang manganggapnya sahabat Setinggi keinginan
kita harusnya kita lebih berbahagia berkata "aku
tidak mau merepotkanmu" dibanding "mengertilah
diriku" jika kita telah mengerti bahwa dia
sahabat kita

Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang
sahabat-sahabat kita kesusahan, haruskah kita
makan dan tidur dengan tenang?
Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia
dan kita turut berbahagia meski kita harus
berbohong demi perasaan itu
Karena surga masih terlalu luas untuk semua ini,
kenapa tidak berbagi?

Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua
yang pernah hadir dalam hatimu
Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang
telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti
sekarang ini
Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan
banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat
baru sepanjang perjalannan hidupmu.

Dan berdo'alah semoga semua sahabatmu bisa
berkumpul bersama di surga nanti.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar